Sunday, 6 December 2015

Awas Mimisan Dapat Menimbulkan Kematian

Awas Mimisan Dapat Menimbulkan Kematian
Hasil gambar untuk mimisan
Anak Berumur 2 Tahun MIMISAN, Dibawa Ke Rumah Sakit, Sampai Di Sana MENINGGAL?!
Setiap kita harus lebih lagi waspada!
Seorang anak kecil berusia 2 tahun ketika tengah bermain-main di dalam rumah tiba-tiba hidungnya mengucurkan darah (mimisan). Segera ibu dari anak kecil ini langsung menyuruh anaknya mendongak ke atas dan menggunakan tissue untuk menyumbat hidung. Tidak lama kemudian anak itu tampak kesulitan bernafas lalu mulai bernafas melalui mulut serta tiba-tiba jatuh pingsan. Sang ibu langsung melarikannya ke rumah sakit.
Setelah pemeriksaan, dokter yang menangani meminta maaf dan berkata: "Momen berharga untuk pertolongan pertama sudah terlewati, maaf anak ibu sudah tidak dapat ditolong lagi." Sang ibu langsung pingsan setelah mendengarnya. Dokter menyatakan bahwa mendongakan kepala pada saat mimisan akan membuat darah justru mudah mengalir masuk kedalam saluran pernafasan. Hal ini akan menyebabkan kesusahan untuk bernafas. Apabila setelah terjadi benturan terjadi mimisan, maka kemungkinan cairan yang mengalir adalah cairan serebrospinal akibat luka pada bagian tengkorak. Jika menyumbat hidung akan membuat saluran ini mudah terkena infeksi.
Nah bagaimana jika anak kita mimisan, langkah-langkah apa saja yang harus diperhatikan untuk menolongnya?
1. Kompres dengan air dingin
Jika darah yang keluar sedikit, ayah/bunda dapat menggunakan kantong es atau handuk yang direndam dalam air dingin untuk mengompres bagian dahi dan leher. Dapat juga menggunakan air dingin/air es untuk kumur-kumur. Tujuannya adalah agar pembuluh darah agak mengkerut dan mengurangi darah yang mengucur.
2. Metode menekan hidung
Langkah-langkahnya sebagai berikut, ayah/bunda dapat menggunakan jari jempol dan jari telunjuk menekan/memencet hidung selama 10 - 15 menit (jika ada salah satu lubang hidung tertentu yang mengeluarkan darah maka dapat langsung menekan lubang hidung tersebut). Saat menekan/memencet hidung, anak berada pada posisi duduk dan kepala agak sedikit maju serta menunduk. Mulut terbuka agar dapat bernafas. Ingat! Jangan angkat/dongakkan kepala! Karena darah yang mengucur akan mudah tertelan, serta akan menyebabkan lambung terasa mual, ingin muntah, dll. Bahkan jika darah yang mengucur banyak, maka darah dapat mengalir ke paru-paru.
3. Segera bawa ke rumah sakit
Setelah melakukan langkah-langkah di atas namun darah masih tidak kunjung berhenti atau darah yang keluar malah semakin banyak, wajah anak terlihat pucat, keluar keringat dingin, jantung berdetak kencang, dll, maka sesegera mungkin larikan anak ke rumah sakit. Perhatikan apabila anak sering mimisan, sebaiknya minta dokter untuk melakukan pemeriksaan lebih lanjut untuk mendiagnosa apakah hidung anak terkena infeksi, ada benda asing di lubang hidung, ataukah mungkin ada tumor di lubang hidung atau di saluran pernafasan, atau bahkan menderita penyakit yang menyerang pembuluh darah.
4. Perhatikan makanan
Ketika terjadi mimisan, jangan mengkonsumsi makanan atau minuman yang panas. Sebaiknya mengkonsumsi makanan yang dingin, mengandung banyak protein, vitamin, serta zat besi. Seperti: susu, jus buah-buahan, dll, atau makan makanan yang berkuah (cairan), seperti: bubur, misua/mie, dll. Hindari rokok, minuman beralkohol, makanan pedas dan makanan yang padat/keras. Perbanyak makan sayur-sayuran dan buah-buahan.
5. Cegah dehidrasi
Pada saat musim kemarau, anak kecil akan lebih mudah mimisan. Boleh memasang mesin penambah kelembaban udara (humidifier) dan ajarkan si kecil mengkonsumsi air lebih banyak.
6. Jangan mengorek hidung
Terlalu sering mengorek hidung akan membuat lapisan pelindung di dalam hidung mudah terluka. Ayah/bunda sebaiknya mengajari anak-anak agar tidak terlalu sering/kebiasaan mengorek-ngorek hidung.
Benar-benar harus diperhatikan cara menghentikan darah yang mengucur ketika mimisan! Kalau tidak, bisa jadi berakibat fatal! Terakhir, jangan lupa tekan tombol share dan bagikan artikel ini agar lebih banyak orang mengetahui cara yang benar menghentikan mimisan.

Sunday, 29 November 2015

Surat Al Jin Syeikh Abdur rahman Bin Jamal Al Ausa

TIPs MENDIDIK ANAK WANITA

TIPs MENDIDIK ANAK WANITA
Hasil gambar untuk mendidik anak wanita dalam islam

1| Berbahagialah orangtua yg dikaruniakan anak wanita sebab Rasulullah telah menjamin baginya surga jika sabar dan sukses mendidiknya
2| Barangsiapa yg diuji dengan memiliki anak wanita, lalu ia asuh mereka dengan baik, maka anak itu akan menjadi penghalangnya dari api neraka (HR.Bukhari)
3| Sebagian orangtua menganggap remeh mendidik anak wanita, bahkan lebih mengunggulkan anak laki. Padahal wanita adalah tiang peradaban dunia
4| Itulah kenapa, jika gagal mendidik anak wanita berarti kita telah memutus kebaikan untuk generasi masa depan
5| Gagal mendidik anak wanita berarti kelak kita akan kekurangan ‪#‎ibubaik‬ di masa depan. Dan ujung-ujungnya rusaklah masyarakat
6| Ajarilah anak wanita kita akan keutamaan menjaga kesucian diri bukan sekedar menjaga keperawanan. Suci dan perawan itu beda !
7| Perawan terkait dengan faktor fisik, dimana selaput dara tidak robek. Sementara suci terkait dgn faktor akhlak dan sikap.
8 | Banyak wanita yang bisa jadi masih perawan tapi tidak suci. Ia membiarkan badannya disentuh, bibirnya dikecup lelaki lain, asal tidak bersetubuh
9| Sementara banyak juga wanita yg tidak perawan atas sebab kecelakaan, terjatuh, tapi masih suci. Sebab ia tak biarkan lelaki lain menyentuhnya
10| Quran memberikan gelar wanita terbaik kepada Maryam tersebab ia selalu menjaga kesucian dirinya dalam kata, sikap dan tingkah laku
11| Maryam tak sembarang gaul dengan lelaki asing. Maka, saat ia dinyatakan hamil, ia tetap suci di mata Allah
12| Demikian pula dengan Bunda Khadijah, istri Rasulullah yg tidak lagi perawan tapi digelari 'Ath Thohirah' atau wanita suci
13| Dari rahim wanita suci kelak muncul generasi berkualitas. Nabi Isa adalah bukti keberkahan dari wanita yg menjaga kesuciannya
14| Maka, tugas utama ortu yang memiliki anak wanita adalah mengingatkan pentingnya kesucian bukan sekedar keperawanan
15| Ajarkan anak wanita utk bersikap sepatutnya terhadap lelaki asing atau yg bukan mahram. Ramah boleh tapi tetap jaga kemuliaan diri
16| Saat anak wanita belum baligh atau masih anak2, ajarkan ia utk membedakan 3 jenis sentuhan : pantas, meragukan dan haram
17| Sentuhan pantas itu muaranya kasih sayang. Ini dilakukan oleh orang lain kepada anak wanita yg belum baligh di bagian sekitar kepala dan pundak
18| Sentuhan yg meragukan. Yakni antara kasing sayang versus nafsu. Biasanya berpindah-pindah tempat. Dari kepala turun ke bahu trus ke pinggang
19| Jika sudah melewati batas bahu, yakni ke pinggang, atau ke perut, ajarkan anak utk menolak dgn kalimat "Aku gak suka ah"
20| Terakhir, sentuhan haram yakni di wilayah sekitar kemaluan dan buah dada. Ajarkan anak kemampuan utk menolak dan menghindar
21| Dengan mengajari anak wanita kita tentang sentuhan, mengajarkan juga kepada mereka tentang berharganya tubuh mereka. Tidak sembarangan disentuh
22| Selain itu, ajarkan juga kepada anak wanita kita tentang siapa itu saudara, sahabat, kenalan dan orang asing. Sikapi dgn beda
23| Buat anak wanita tidak membutuhkan sosok lelaki lain yg jadi 'pahlawan' nya selain ayah, kakek dan kakak kandungnya
24| Saat mereka tumbuh remaja, tak jual murah dirinya demi dicintai lelaki lain. Sebab sudah ada sosok lelaki idola dalam hidupnya, khususnya ayahnya
25| Sebagian besar remaja wanita yg memutuskan untuk pacaran, karena tak punya lelaki idola di rumahnya sebagai tempat berbagi
26| Dengan ayah dan kakak kandung tidak akrab. Sehingga ia membutuhkan figur lelaki lain. Akhirnya, perlahan kesuciannya pudar. Jadilah mereka anak cabe-cabean
27| Itulah kenapa AYAH perlu hadir dalam jiwa anak wanita sedari dini. Harus ada ikatan batin di antara mrk agar anak wanita tak cari idola lain
28| Ayah harus sering berkomunikasi dengan anak wanita nya saat dalam kandungan. Saat lahir, anak mengenali suara ayahnya pertama kali yg didengar
29| Saat lahir, jadikan wajah AYAH lebih banyak discan dalam memori anak. Hadirkan ekspresi saat menggendong anak
30| Ikatan batin antara ayah dan anak wanita ini memberi pengaruh saat anak tumbuh dewasa dan mengalami persoalan hidup
31| Saat anak wanita mulai jatuh cinta, ia akan jadikan AYAH sebagai mentor cintanya. Tak ingin ditipu lelaki buaya. Nasehat ayah jadi panduan
32| Saat anak wanita siap menikah, ia mencari sosok lelaki yg seperti ayahnya. Atau setidaknya pilihan ayahnya
33| Bahkan saat anak wanita menjalani gonjang ganjing pernikahan. Ia tak butuh lelaki lain sebagai tempat curhat. Ayahnya lah yg jadi labuhan
34| Peran ayah dalam menjaga kesucian anak wanita amatlah vital. Rusaknya moral anak wanita saat ini salah satunya karena ketidakterlibatan ayah dalam mengasuh
35| Karena itu, ajaklah para ayah agar terlibat dalam pengasuhan. Tak cuma sekedar cari nafkah. Tapi peduli akan anaknya khususnya yg wanita
36| Semoga anak wanita di negeri ini selalu jaga kesuciannya sehingga lahir generasi yg diberkahi. Sekian. Mohon maaf jika tak berkenan.

MISTERI SEBUAH ABSENSI...

MISTERI SEBUAH ABSENSI...
Hasil gambar untuk Absensi

Seorang guru yang masuk kelas setiap pagi mengabsen murid-muridnya, yang barisan depan ini rajin semua. Datang duluan sebelum bel berdentang, duduk rapi siap menerima ilmu dan pelajaran..
Dari 40 siswa di kelas itu, tentulah tak semuanya tertib. Ada yang badung pastinya, datangnya sering telat, duduk seenaknya, berisik selama pelajaran berlangsung, bahkan cium tangan guru pun ogah-ogahan. Sombong, merasa sudah hebat, guru hanya dianggap formalitas pelengkap sekolah. Sekolah pun hanya dianggap beban..
Ada beberapa murid yang selain rajin tepat waktu, juga sangat dekat dengan guru itu. Mereka suka hadir ke rumah guru, sekedar untuk ngobrol, belajar tambahan, sambil membawakan cemilan dan makanan untuknya..
Jika suatu saat guru itu ditanya oleh kepada sekolah, siapa murid teladan di sekolah ini.. Pasti dia menjawab murid-muridnya yang rajin dan tertib belajarnya. Guru itu dengan mudahnya memberi nilai baik dan pujian untuk mereka.
Jika ada tawaran beasiswa, tentu murid-murid teladan itu yang diajukan namanya.
Jika ada tawaran studi banding gratis, tentu pastilah nama-nama murid teladan itu juga yang diajukannya..
Sebaliknya,
Pada murid yang bandel, badung, suka telat, tidak respek padanya, guru itupun bisa marah. Memberikan hukuman, dari mulai hardikan, jeweran, hingga pukulan ringan. Si guru yang sayang pada muridnya tidak mau membiarkan dia makin jatuh dalam kesalahan. Hukuman itu adalah untuk mengingatkan dia, agar mau berubah dan bisa berprestasi seperti murid lainnya. Sudah diingatkan tapi tetap ngeyel, badung dan bandel, maka jangan harap mendapatkan pembelaan dari gurunya. Siap-siap, seluruh angka di raport menjadi merah, bahkan bisa dikeluarkan dari sekolah.. Tinggal deh mewek sambil dadah dadah..
Kawanku..
Itu adalah sebuah logika sederhana dari seorang guru pada muridnya. Bayangkan jika Allah yang mengabsen kita, dan kita hanya cuek bebek saja..
Allah yang mengabsen?
Yess! Dialah Allah yang menciptakan kita, dan kelak pasti mematikan kita semua..
Haaaa..
Yess! 5 kali dalam sehari, wajib hukumnya.. Wajib itu adalah: jika dikerjakan mendapatkan pahala, jika ditinggal mendapatkan dosa!
Adzan berkumandang, sejak subuh hari masih gelap, hingga siang menjelang, sore datang, malam menyapa.. Allah datang mengabsen hamba-hambanya, seolah Dia berkata: "mana ini hamba-hambaKu, yang dulu hanya seonggok daging di perut ibu, Aku beri rejeki padanya hingga dia tumbuh, lahir, dewasa, apakah dia lupa?"
Berdirilah orang-orang yang konsisten absen datang tepat waktu di masjidnya. Allah kirimkan milyaran malaikat untuk mencatat dan merekamnya, juga memerintahkan malaikat-malaikat itu menjaga mereka..
Banyak kisah dari kawan-kawan saya, yang mengalami perubahan hidup setelah memperbaiki absen pada Tuhannya.
Adzan... Sholat!
Adzan... Sholat!
Adzan... Sholat!
Adzan... Sholat!
Adzan... Sholat!
bahkan ketika tidak adzan pun dia sholat, ketika matahari mulai bangkit sholat Dhuha dilakukannya,
ketika gelap malam sholat Tahajud dikerjakannya.
Seperti murid-murid teladan yang datang ke rumah gurunya diluar pelajaran sekolah.
Mereka seperti berprinsip: kerja adalah selingan menunggu waktu shalat..
Bagaimana Allah tidak cinta pada mereka? Seluruh absensi terisi penuh dengan tertibnya, tinggal Allah membalasnya dengan kemudahan dan kelapangan hidup, ketenangan hati dan limpahan rejeki..
Kawan saya usaha perkebunannya sukses sekali, sekali panen berton-ton buah itu dikirim ke berbagai negeri. Satu hal yang bikin saya iri, sering saya dapati sebelum adzan berbunyi mobilnya lebih dulu ada disamping masjid yang dia singgahi..
Kawan saya yang lain memberikan testimoni, ketika dulu sholat adalah hanya sisa-sisa dari waktunya, hidupnya berantakan termasuk bisnisnya. Ketika dia membiasakan sholat di awal waktu, berjamaah di masjid, Allah seperti mengirim malaikat untuk mengawalnya. Jadwal-jadwal pekerjaannya tersusun rapi, selesai tepat waktu, pembayaran juga tepat waktu. Karyawan yang bermasalah makin berkurang, hutang pun akhirnya tiada.
Pekerjaan jauh di luar kota yang harusnya terjadwal melompat-lompat Senen-Kamis-Sabtu, tiba-tiba dicancle oleh 3 kliennya. Mereka meminta bertemu di hari Jumat-Sabtu saja. Padahal ketiga kliennya tidak saling kenal, tapi Allah yang mengaturkan waktunya hingga jadi ringkas dan efektif dikerjakan..
Wow! Kawan saya sampai sujud syukur mengalami kejadian-kejadian yang tak terduga.
Bagaimana dengan hamba yang badung, bandel, ngeyel, absen telat, hobi membantah, pura-pura budek, cuek bebek, sok pede bahwa dia akan hidup selamanya..
Hehe.. Yakin Allah itu Maha Pengasih dan Penyayang, kan itu janji Allah.. Tiap hari kita membacanya: Bismillahir Rahmanir Rahim.. Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang..
Wujud sayang Allah itu dengan "menjewer kita" agar kita kembali kepada Allah, jadi hamba yang tertib lagi.
Ada yang dijewer langsung..
Ada yang di'istijrad' dulu, dikasih harta kemewahan, kesenangan, baru deh dijewer banter banget sampai nangis aduh iyung.. aduh iyuuung..
Gampang kok ngenalin tanda-tanda kita dah dijewer Allah.. Usaha yang mulai bangkrut, ditipu orang, sering sial, kecelakaan kok datang beruntun, sakit kok gak sembuh-sembuh, hati yang selalu gelisah, pikiran yang selalu resah, dapat rejeki banyak tapi hilangnya juga banyak, anggota keluarga kita dapat musibah, kita yang terus-terusan susah, rumah tangga kayak neraka.. dan masih buanyaak lagi tanda-tandanya, kalo kita mau cukup dialog dengan hati terdalam, nanti hati itu akan jujur membenarkan..
Itulah sinyal, ketika kita hanya mengejar dunia.. Rejekinya dapat, tapi keberkahannya sirna..
Usai proses dijewer itu terjadi, Allah bakalan ngabsen lagi.. Adzan akan terus berkumandang setiap hari. Jelas banget ajakan Allah dalam panggilannya: Haiyalalfalaaaahhh.. Haiyalalfaalaaah..
"Mari menuju kemenangan! Mari menuju kemenangan!"
Kita diajak oleh Allah menjadi orang yang menang di kehidupan kita, menang melawan hawa nafsu, menang melawan semua masalah yang menghimpit hidup kita...
Caranya? Ya absen tepat waktu.. Ketika Allah sudah memanggil, ayo kita datangi, sambut panggilannya.. Rengkuh kasih sayangnya, Jangan lagi ditunda-tunda.
Pesan itu jelasss banget kok:
"Jadikan SHOLAT dan sabar sebagai penolongmu.." -QS Al Baqarah 153
Kawanku, nanti siang dan malam pasti ada panggilan absen lagi, mau ikutan mereka mendatangi atau terus acuh menghindari?
Kamu gak takut dijewer lagi?

Renungan Untuk Kita bila Pasangan Kita Meninggal Dunia

Renungan Untuk Kita bila Pasangan Kita Meninggal Dunia



Seorang istri menangis ketika memandikan
jenazah suaminya .. sambil menangis istri
berkata, " Inilah janji kami sebagai suami
istri... Jika abang pergi lebih dulu maka
engkaulah yang memandikan jenazah abang,
Andai engkau yang pergi dulu dari abang,
abang yang akan memandikan jenazahmu..."
Dari luar kamar jenazah rumah sakit, seorang
ustadz masuk dan bertanya apakah istrinya
mau memandikan jenazah suaminya... ustadz
tersebut kemudian bersama beberapa orang
menemani si istri memandikan jenazah
suaminya.
Dengan tenang istri membasuh muka
suaminya sambil berdoa, "Inilah wajah suami
yang ku sayang tetapi Allah lebih sayang
padamu... Wahai suamiku... Semoga Allah
mengampuni dosa-dosamu dan menyatukan
kita di akhirat nanti..."
Saat membasuh tangan jenazah suaminya
sambil berkata... "Tangan inilah yang mencari
rezeki yang halal untuk kami, masuk ke mulut
kami... semoga Allah beri pahala untukmu
wahai suamiku..."
Saat membasuh tubuh jenazah suaminya,
iapun berkata... "Tubuh inilah yang memberi
pelukan kasih sayang padaku dan anak-
anakku..., semoga Allah beri pahala yang
berlipat-berganda untukmu wahai suamiku ..."
Kemudian saat membasuh kaki jenazah
suaminya, kembali ia berkata... "Dengan kaki
ini engkau keluar rumah mencari rezeki untuk
kami, berjalan dan berdiri sepanjang hari
semata-mata untuk mencari sesuap nasi,
terima kasih suamiku... semoga Allah
memberimu kenikmatan hidup di akhirat dan
pahala yang berlipat kali ganda..."
Selesai memandikan jenazah suaminya, si
istri mengecup sayu suaminya dan berkata...
"Terima kasih suamiku... karena aku bahagia
sepanjang menjadi isterimu dan terlalu
bahagia... dan terima kasih karena
meninggalkan aku bersama permata hatimu
yang persis dirimu... dan aku sebagai seorang
istri ridha akan kepergianmu karena kasih
sayang Allah kepadamu..."
Subhanallah... Indahnya saling mencintai
karena Allah... meskipun terpisah sementara
di dunia tiada sesal karena yakin bahwa Allah
akan mempersatukan kembali di akhirat.
Semoga Allah merahmati kita

Fakta- fakta Negara Palestina yang wajib kita ketahui

FAKTA TENTANG GAZA PALESTINA

1). Ternyata warga negara asing
yang disegani oleh warga disana
adalah warga negara Indonesia !
Selain karena Indonesia adalah
negara dengan jumlah penduduk
muslim terbesar di dunia (semoga
warga Palestina tidak mengetahui
kondisi keIslaman Indonesia
supaya tidak kecewa tongue emotikon ), juga
karena Indonesia selalu
memberikan dukungan moriil
dibandingkan dengan negara lain,
baik negara di Timur Tengah lain
sekalipun. Tapi sekarang sudah mulai sedikit demi sedikit ada perubahan Alhamdulillah...
2). Walaupun tinggal di area
konflik, anak-anak di Gaza tidak
ada yang trauma sedikitpun.
Wajah mereka selalu riang dan
ceria!.
3). Ternyata rata-rata pendidikan
minimal warga sana adalah S2 !.
4). Saat mengunjungi panti orang
cacat, disana juga para
penghuninya juga tidak ada yang
murung. Semuanya menampakkan
wajah ceria! Yang mereka yakini
adalah bagian tubuh mereka yang
tidak ada telah mendahului mereka
ke Surga.
5). Rata-rata masyarakatnya
hafidz 30 juz. Kalau di Indonesia ??? Yukk Semangat Belajar Qur'an...
6). Rata-rata ibu-ibu disana tidak
tidur sebelum membaca 3 juz al
Qur’an!.
7). Saat komisi X DPR kesana tahun 2014,
mereka sempat mengunjungi
penjara hasil tawanan Israel. Dan
ternyata disana berisi ibu-ibu dan
anak Palestina yang dikurung
dengan dakwaan yang tidak jelas
alasannya. Dan hukuman untuk
mereka rata-rata tidak logis. 1000
tahun penjara! Sebegitu takutkah
Israel terhadap Palestina?
8). Setiap anak kecil yang ditanya,
mereka bercita-cita menjadi
pasukan Izzuddin Al Qasam dan
syahid di jalan Allah
9). Angka kelahiran selalu sama
dengan atau lebih besar dari
angka kematian. Setiap lahir hampit selalu Kembar kembar 5 , 7. Masya Allah...
Tanah yang takkan kekurangan Pejuang!
10). Sebagian dari warga dunia
mengira rakyat Palestina
memperjuangkan ‘tanah kelahiran
mereka’. Nyatanya jawaban
mereka adalah, ’ kami disini
memperjuangkan tanah yang
memang ditakdirkan untuk umat
Islam. Hanya saja karena kami
lah yang ditakdirkan untuk lahir
disini, makan kami lah
berkewajiban untuk melindungi
tanah umat Islam ini’ .
11). Di sana tidak ada pupuk.
Namun ternyata semua hasil
pertaniannya adalah grade A.
Grade terbaik! Memang, tanah
akan kian subur apabila disirami
darah para Syuhada!
ALLAHU AKBAR !!!

Friday, 20 November 2015

Dr. Aafia Siddiqui, Phd. seorang hafidzoh dan dokter yang menakjubkan.

Kondisi Terkini dr. Aafia Siddiqui, Phd di Tahanan Guantanamo?
Siapa yang belum tahu mengenai berita dr. Aafia Siddiqui, Phd ? namanya menjadi sangat populer setelah kejadian naas yang menimpanya dan keluarga. dr. Aafia adalah Tahanan Guantanamo bay Nomor 650 yang harus menjalani hukuman 86 tahun penjara di penjara Amerika Serikat (AS). Dia juga Seorang Dokter Ahli Wanita yang sangat tersohor di dunia.
Dr Aafia Siddiqui, A PhD berasal dari Pakistan. Memiliki 144 gelar pendidikan Kehormatan & Sertifikat bidang keahlian, disiplin ilmunya adalah spesialisasi Neurology (ilmu syaraf), gelarnya diperoleh dari berbagai institut dan universitas Berbeda di berbagai negara dunia atas berbagai prestasinya di bidang kedokteran. Dia adalah Neurologist wanita pertama di Dunia yang Memiliki gelar Kehormatan Ph.D dari Harvard University.
Dr. Aafia juga adalah seoarng Hafiz/penghafal Al Quraan. Tapi saiapa sangka, begitu tragis nasibnya, beliau diculik bersama dengan 3 anaknya, oleh FBI dari Karachi. Sekarang dia berada di penjara di Amerika Serikat, setelah kehilangan memori akibat penyiksaan fisik, psikologis & seksual yang dialaminya. Berhembus kabar bahwa dia Dipenjara dalam satu tempat dengan laki-laki.
Masih belum jelas alasan dan atas tuduhan apa dia diculik dan dipenjara ? Namun pihak US berdalih, dr. Aafia telah melakukan serangkaian percobaan pembunuhan terhadap tentara amerika. Sungguh tidak dimasuk akal mengingat beliau seorang wanita muslim taat dan seorang dokter yang seharusnya berjuang menyelamatkan nyawa lantas dituding hendak melakukan pembunuhan secara terencana.
Seolah begitu kejam dan berbahayanya dr. Aafia bagi Amerika? hingga dia harus dipenjara seumur hidupnya. Kadang saya berpikir apakah karena dia seorang muslim taat lalu layak disebut “teroris” oleh Amerika? atau apakah karena dia seorang muslim yang cerdas dan memiliki IQ luar biasa dan memiliki banyak informasi di bidang Ilmu pengetahuan kedokteran lantas membuat amerika takut akan keberadaanya? sungguh sekali lagi tidak masuk akal.
Kabar terakhir dr. Aafia didapat dari Ibundanya yang berbicara dengan Aafia melalui telepon akhir Ramadhan lalu, ia berkata, “Aku lihat engkau berada dalam situasi tertindas yang tak tertahankan”
Aafia menjawab, “Aku melihat Rasulullah (sallAllahu ‘alaihi wasallam) dalam mimpiku setiap malam. Satu saat, beliau berkata padaku, “Katakan pada ibumu agar ia tidak berduka, karena yang Allah akan berikan untuknya di akhirat adalah lebih baik..”
Dalam mimpi yang lain, Rasulullah (sallAllahu ‘alaihi wasallam) membawa Aafia menemui isterinya, ‘Aisyah (radhiAllahu’anha) dan berkata, “Temuilah putri kita ini, Aafia”.
Setidaknya dari percakapan dengan Ibundanya tersebut kita bisa melihat bahwa kondisi dr. Aafia saat ini masih dalam keadaan sehat. Yang perlu diingat berbagai cara barat ingin menghancurkan islam dengan dalih konspirasi dan tuduhan-tuduhan atas fitnah keji. Tapi ISLAM tidak akan pernah mati dan akan selalu ada hingga akhir zaman.
Pesan ini akan tetap ada, pesan bahwa betapa banyak saudara muslim kita yang mendapatkan perlakuan tidak adil diluaran sana. Jika Anda tidak dapat melakukan apa-apa, mari kita bantu aksi protes untuk ketidakadilan ini dengan meneruskannya dan berbagi informasi ini.
Dukungan dan doa dari anda semoga bisa sedikit meringankan penderitaan dr. Aafia yang hari ini kondisinya semakin lemah dan terus mendapat perlakuan yang buruk didalam penjara. Bahkan desakan ratusan ribu massa didunia agar Obama membebaskannya pun tidak pernah digubris oleh pemerintahan Amerika. Sangat bertolak belakang ketika ada warga Amerika Atau Israel yang menurut mereka (disandera), lalu seenaknya Amerika dan Israel boleh seenaknya memporak porandakan negara (Islam) dengan dalih membasmi Terorisme.

Sunday, 15 February 2015

BERBAGAI MACAM CARA DESAIN BLOG DI BLOGGER

BERBAGAI MACAM CARA DESAIN BLOG DI BLOGGER


1. CARA menambah kalender di blog anda
     cara yang lebih mudah lihat di link

2. cara tambah laman di blog anda


     cara lebih mudah lihat di  link

Tuesday, 27 January 2015

filsafat islam

MAKALAH
FILSAFAT  ISLAM



KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayahNya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah dengan judul “ Filsafat Islam”. Shalawat serta salam semoga terap tercurah kepada Nabi kita yaitu Nabi Muhammad SAW,yang telah membawa kita dari jaman kebodohan menuju jalan yang penuh dengan ilmu pengetahuan seperti sekarang ini.
Dalam meyelesaikan makalah ini kami telah berusaha untuk mencapai hasil yang maksimum, tetapi dengan keterbatasan wawasan pengetahuan, pengalaman dan kemampuan yang kami miliki, kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna.
Terselesaikannya makalah ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan kali ini kami ingin menyampaikan terima kasih kepada dosen pembimbing mata kuliah filsafat Umum dan teman-teman yang bekerjesama untuk menyelesaikan makalah ini.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran demi perbaikan dan sempurnanya makalah ini sehingga dapat bermanfaat bagi para pembaca.


Penyusun

 Ikhda Wardatul Jannah








 
 



DA


                                                                                                           
HALAMAN

HALAMAN JUDUL ........................................................................            i
KATA PENGANTAR ......................................................................            ii
DAFTAR ISI ....................................................................................            iii

BAB I    PENDAHULUAN .............................................................            1
A.   Latar Belakang ............................................................            1
B.   Perumusan Masalah .....................................................            1
C.  Tujuan ...........................................................................            1

BAB II . PEMBAHASAN ................................................................            2
A. Pengertian Filsafat Islam   .............................................            2
B. Peran Filsafat Islam Dalam Dunia Modern…………….           5
C.  Filosof Islam dan Filsafatnya........................................            5


BAB III ........................................................................... PENUTUP                       9
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………….                       9
           

















BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar belakang
Penulis sengaja menulis makalah ini dengan judul Filsafat Islam karena berusaha mengajak pembaca atau para ahli dalam pendidikan atau siapa saja kearah pokok persoalan yang mungkin dapat dibahas dalam suatu buku yang berjudul  Filsafat  Islam.
Makalah ini telah cukup berhasil jika makalah ini dapat menimbulkan reaksi-reaksi yang dapat membawa kita yang lebih baik dalam penyusunan suatu karangan lengkap tentang Filsafat Islam. Dengan menamakan judul Filsafat Islam, penulis telah menyadari betapa sukarnya untuk menguraikan pokok karangan ini dalam uraian panjang lebar, jelas dan mendalam.

B.     Rumusan masalah
Dari uraian diatas penulis mempunyai rumusan masalah yakni:
a.   Apa yang dimaksud tentang  Filsafat Islam? 
b.   Apa saja Filosof Islam dan Filsafatnya?



C.    Tujuan
Tujuan Umum :
“Untuk mengetahui arti dan makna secara mendalam tentang Filsafat Islam”





BAB I
PEMBAHASAN



A.    Pengertian Filsafat Islam
a.      Adakah yang disebut Filsafat Islam?
Dalam buku Mulyadhi Kartanegara yang berjudul Gerbang Kearifan, beliau  mendiskusikan beberapa pandangan sarjana tentang istilah filsafat Islam. Ada yang megatakan bahwa Islam tidak pernah dan bisa memiliki filsafat yang independen. Adapun filsafat yang dikembangkan oleh para filosof Muslim adalah pada dasarnya filsafat Yunani, bukan filsafat Islam. Ada lagi yang mengatakan bahwa nama yang tepat untuk itu adalah filsafat Muslim, karena yang terjadi adalah filsafat Yunani yang kemudian dipelajari dan dikembangkan oleh para filosof Muslim.
Ada lagi yang mengatakan bahwa nama yang lebih tepat adalah filsafat Arab, dengan alasan bahwa bahasa yang digunakan dalam karya-karya filosofis mereka adalah bahasa Arab, sekalipun para penulisnya banyak berasal dari Persia, dan namanama lainnya seperti filsafat dalam dunia Islam.
Adapun beliau sendiri cenderung pada sebutan filsafat Islam (Islamic philosophy), dengan setidaknya 3 alasan :
1)      Ketika filsafat Yunani diperkenalkan ke dunia Islam, Islam telah mengembangkan sistem teologi yang menekankan keesaan Tuhan dan syari’ah, yang menjadi pedoman bagi siapapun. Begitu dominannya Pandangan tauhid dan syari’ah ini,sehingga tidak ada suatu sistem apapun, termasuk filsafat, dapat diterima kecuali sesuai dengan ajaran pokok Islam tersebut (tawhid) dan pandangan syari’ah yang bersandar pada ajaran tauhid. Oleh karena itu ketika memperkenalkan filsafat Yunani ke dunia Islam, para filosof Muslim selalu memperhatikan kecocokannya dengan pandangan fundamental Islam tersebut, sehingga disadari atau tidak, telah terjadi “pengislaman” filsafat oleh para filosof Muslim.
2)      Sebagai pemikir Islam, para filosof Muslim adealah pemerhati flsafat asing yang kritis. Ketika dirasa ada kekurangan yang diderita oleh filsafat Yunani, misalanya, maka tanpa ragu-ragu mereka mengeritiknya secara mendasar. Misalnya, sekalipun Ibn Sina sering dikelompokkan sebagai filosof Peripatetik, namun ia tak segan-segan mengertik pandangan Aristoteles, kalau dirasa tidak cocok dan 1menggantikannnya dengan yang lebih baik. Beberapa tokoh lainnya seperti Suhrawardi, Umar b. Sahlan al-Sawi dan Ibn Taymiyyah, juga mengeriktik sistem logika Aristotetles. Sementara al-‘Amiri mengeritik dengan pedas pandangan Empedokles tentang jiwa, karena dianggap tidak sesuai dengan pandangan Islam.
3)      Adalah adanya perkembangan yang unik dalam filsafat islam, akibat dari interaksi antara Islam, sebagai agama, dan filsafat Yunani. Akibatnya para filosof Muslim telah mengembangkan beberapa isu filsfat yang tidak pernah dikembangkan oleh para filosof Yunani sebelumnya, seperti filsafat kenabian, mikraj dsb.

b.       Lingkup Filsafat Islam
Berbeda dengan lingkup filsafat modern, filsafat Islam, sebagaimana yang telah dikembangkan para filosof agungnya, meliputi bidang-bidang yang sangat luas, seperti logika, fisika, matematika dan metafisika yang berada di puncaknya. Seorang filosof tidak akan dikatakan filosof, kalau tidak menguasai seluruh cabang-cabang filosofis yang luas ini.

c.       Pandangan Filsafat yang Holistik
Satu hal lagi yang perlu didiskusikan dalam mengenal filsafat Islam ini adalah pandangannya yang bersifat integral-holistik.Integrasi ini, sebagaimana yang telah saya jelaskan dalam karya saya yang lain Integrasi Ilmu: Sebuah Rekonstruksi Holistik, terjadi pada berbagai bidang, khususnya integrasi di bidang sumber ilmu dan klasifikasi ilmu. Filsafat Islam mengakui, sebagai sumber ilmu, bukan hanya pencerapan indrawi, tetapi juga persepsi rasional dan pengalaman mistik. Dengan kata lain menjadikan indera, akal dan hati sebagai sumber-sumber ilmu yang sah. Akibatnya terjadilah integrasi di bidang klasifikasi ilmu antara metafisika, fisika dan matematika, dengan berbagai macam divisinya. Demikian juga integrasi terjadi di bidang metodoogi dan penjelasan ilmiah. Karena itu filsafat Islam tidak hanya mengakui metode observasi, sebagai metode ilmiah, sebagaimana yang dipahami secara eksklusif dalam sains modern, tetapi juga metode burhani, untuk meneliti entitasentitas yang bersifat abstrak, ‘irfani, untuk melakukan persepsi spiritual dengan menyaksikan (musyahadah) secara langsung entitas-entitas rohani, yang hanya bisa dianalisa lewat akal, dan terakhir bayani, yaitu sebuah metode untuk memahami teks-teks suci, seperti al-Qur’an dan Hadits. Oleh karena itu, filsafat Islam mengakui kebasahan observasi indrawi, nalar rasional, pengalaman intuitif, dan juga wahyu sebagai sumbersumber yang sah dan penting bagi ilmu.
Hal ini penting dikemukakan, mengingat selama ini banyak orang yang setelah menjadi ilmuwan, lalu menolak filsafat dan tasawuf sebagai tidak bermakna. Atau ada juga yang telah merasa menjadi filosof, lalu menyangkal keabsahan tasawuf, dengan alasan bahwa tasawuf bersifat irrasional. Atau ada juga yang telah merasa menjadi Sufi lalu menganggap tak penting filsafat dan sains. Dalam pandangan filsafat Islam yang holistik, ketiga bidang tersebut diakui sebagai bidang yang sah, yang tidak perlu dipertentangkan apa lagi ditolak, karena ketiganya merupakan tiga aspek dari sebuah kebenaran yang sama. Sangat mungkin bahwa ada seorang yang sekaligus saintis, filosof dan Sufi, karena sekalipun indera, akal dan hati bisa dibedakan, tetapi ketiganya terintegrasi dalam sebuah pribadi. Namun, seandainya kita tidak bisa menjadi sekaligus ketiganya, seyogyanya kita tidak perlu menolak keabsahan dari masing-masing bidang tersebut, karena dalam filsafat Islam ketiga unsur tersebut dipandang sama realnya.
B.      Peran Filsafat Islam dalam Dunia Modern
a.      Menjawab Tantangan Kontemporer
Pada saat ini, dalam pandangan Beliau (Mulyadhi Kartanegara), umat Islam telah dilanda berbagai persoalah ilmiah filosofis, yang datang dari pandangan ilmiah-filosofis Barat yang bersifat sekuler. Berbagai teori ilmiah, dari berbagai bidang, fisika, biologi, psikologi, dan sosiologi, telah, atas nama metode ilmiah, menyerang fondasi-fondasi kepercayaan agama. Tuhan tidak dipandang perlu lagi dibawa-bawa dalam penjelasan ilmiah. Misalnya bagi Laplace (w. 1827), kehadiran Tuhan dalam pandangan ilmiah hanyalah menempati posisi hipotesa.Dan ia mengatakan, sekarang saintis tidak memerlukan lagi hipotetsa tersebut, karena alam telah bisa dijelaskan secara ilmiah tanpa harus merujuk kepada Tuhan. Baginya, bukan Tuhan yang telah bertanggung jawab atas keteraturan alam, tetapi adalah hukukm alam itu sendiri. Jadi Tuhan telah diberhentikan sebagai pemelihara dan pengatur alam. Demikian juga dalam bidang biologi, Tuhan tidak lagi dipandang sebagai pencipta hewanhewan, karena menurut Darwin (w. 1881), munculnya spesies-spesies hewan adalah karena mekanisme alam sendiri, yang ia sebut sebagai seleksi alamiah (natural selection).
Menurutnya hewan-hewan harus bertransmutasi sendiri agar ia dapat tetap survive, dan tidak ada kaitannya dengan Tuhan. Ia pernah berkata, “kerang harus menciptakan engselnya sendiri, kalau ia mau survive, dan tidak karena campur tangan sebuah agen yang cerdas di luar dirinya. Oleh karena itu dalam pandangan Darwin, Tuhan telah berhenti menjadi pencipta hewan. Dalam bidang psikologi, Freud (w. 1941) telah memandang Tuhan sebagai ilusi. Baginya bukan Tuhan yang menciptakan manusia, tetapi manusialah yang menciptakan Tuhan. Tuhan, sebagai konsep, muncul dalam pikiran manusia ketika ia tidak sanggup lagi menghadapi tantangan eksternalnya, serti bencana alam dll., maupun tantangan internalnya, ketergantungan psikologis pada figur yang lebih dominan. Sedangkan Emil Durkheim, menyatakan bahwa apa yang kita sebut Tuhan, ternyata adalah Masyarakat itu sendiri yang telah dipersonifikasikan dari nilai-nilai sosial yang ada.
Dengan demikian jelaslah bahwa, dalam pandangan sains modern Tuhan tidak memiliki tempat yang spesial, bahkan lama kelamaan dihapus dari wacana ilmiah. Tantangan yang lain juga terjadi di bidang lain seperti bidang spiritual, ekonomi, rkologi dll. Tentu saja tantangan seperti ini tidak boleh kita biarkan tanpa kritik, atau respons kritis dan kreatif yang dapat dengan baik menjawab tantangan-tantangan tersebut secara rasional dan elegan, dan tidak semata-mata bersifat dogmatis dan otoriter. Dan di sinilah beliau melihat bahwa filsafat Islam bisa berperan sangat aktif dan signifikan.

b.      Filsafat sebagai Pendukung Agama
Berbeda dengan yang dikonsepsikan al-Ghazali, di mana filsafat dipandang sebagai lawan bagi agama, beliau (Mulyadhi Kartanegara) melihat filsafat bisa kita jadikan sebagai mitra atau pendukung bagi agama. Dalam keadaan di mana agama mendapat serangan yang gencar dari sains dan filsafat modern, filsafat Islam bisa bertindak sebagai pembela atau tameng bagi agama, dengan cara menjawab serangan sains dan filsafat modern terhadap agama secara filosofis dan rasional. Karena menurut hemat saya tantangan ilmiah-filosofis harus dijawab juga secara ilmiah-filosofis dan bukan semata-mata secara dogmatis. Dengan keyakinan bahwa Islam adalah agama yang menempatkan akal pada posisi yang terhormat, saya yakin bahwa Islam, pada dasarnya bisa dijelaskan secara rasional dan logis.
Selama ini filsafat dicurigai sebagai disiplin ilmu yang dapat mengancam agama. Ya, memang betul. Apaalagi filsafat yang selama ini kita pelajari bukanlah filsafat Islam, melainkan filsafat Barat yang telah lama tercerabut dari akar-akar metafisiknya. Tetapi kalau kita betul-betul mempelajari filsafat Islam dan mengarahkannya secara benar, maka filsafat Islam juga adalah sangat potensial untuk menjadi mitra filsafat atau bahwan pendukung agama.
Di sini filsafat bisa bertindak sebagai benteng yang melindungi agama dari berbagai ancaman dan serangan ilmiah-filosofis seperti yang saya deskrisikan di atas.
Serangan terhadap eksistensi Tuhan, misalnya dapat dijawab dengan berbagai argumen adanya Tuhan yang telah banyak dikemukakan oleh para filosof Muslim, dari al-Kindi, Ibn Sina, Ibn Rusyd dll., seperti yang telah saya jelaskan antara lain dalam buku saya Menembus Batas Waktu. Serangan terhadap wahyu bisa dijawab oleh berbagai teori pewahyuan yang telah dikemukakan oleh banyak pemikir Muslim dari al-Ghazali, al-Farabi, Ibn Sina, Ibn Taymiyyah, Ibn Rusyd, Mulla Shadra dll.

C.    Filosof Islam Dan Filsafat Nya


Tidak dapat dipungkiri bahwa pemikiran filsafat Islam terpengaruh oleh filsafat Yunani. Filosof-filosof Islam banyak mengambil pikiran Aristoteles dan sangat tertarik dengan pikiran-pikiran Plotinus sehingga banyak teorinya yang diambil. Memang demikianlah keadaan orang yang datang kemudian, terpengaruh oleh orang-orang sebelumnya dan berguru kepada mereka. Kita saja yang hidup pada abad ke-20 ini, dalam banyak hal masih berhutang budi kepada orang-orang Yunani dan Romawi. Akan tetapi berguru tidak berarti mengekor dan hanya mengutip, sehingga harus dikatakan bahwa filsafat Islam itu hanya kutipan semata-mata dari Aristoteles, seperti apa yang dikatakan Renan, atau dari neo-Platonisme, seperti yang dikatakan Duhem, karena filsafat Islam telah menampung dan mempertemukan berbagai aliran pemikiran. Kalau filsafat Yunani merupakan salah satu sumbernya, maka tidak aneh kalau kebudayaan India dan Iran juga menjadi sumbernya pula.

Perpindahan dan pertukaran pikiran tidak selalu berarti berhutang budi. Sesuatu persoalan kadang-kadang dibicarakan dan diselidiki oleh orang banyak dan hasilnya dapat mempunyai bermacam-macam corak: seseorang bisa mengambil persoalan yang pernah dikemukakannya oleh orang lain sambil mengemukakan teori dan pikirannya sendiri. Spinoza misalnya, meskipun banyak mengikuti Descartes, namun ia mempunyai mazhabnya sendiri. Ibnu Sina, meskipun murid yang setia dari Aristoteles, namun ia mempunyai pikiran-pikiran yang berlainan.

Filosof-filosof Islam pada umumnya hidup dalam lingkungan dan suasana yang berbeda dari apa yang dialami oleh filosof-filosof lain, dan pengaruh-pengaruh lingkungan dan suasana terhadap jalan pikiran mereka tidak bisa dilupakan. Pada akhirnya tidaklah bisa dipungkuri bahwa dunia Islam telah berhasil membentuk suatu filsafat yang sesuai dengan prinsip-prinsip agama dan keadaan masyarakat Islam sendiri.

1.      AL-KINDI
Nama lengkapnya Abu Yusuf, Ya’kub bin Ishak Al-Sabbah bin Imran bin Al-Asha’ath bin Kays Al-Kindi. Beliau biasa disebut Ya’kub, lahir pada tahun 185 H (801 M) di Kufah. Keturunan dari suku Kays, dengan gelar Abu Yusuf  (bapak dari anak yang bernama Yusuf) nama orang tuanya Ishaq Ashshabbah, dan ayahnya menjabat gubernur di Kufah, pada masa pemerintahan Al-Mahdi dan Harun Al-Rasyid dari Bani Abbas.
Nama Al-Kindi adalah merupakan nama yang diambil dari nama sebuah suku, yaitu : Banu Kindah. Banu Kindah adalah suku keturunan Kindah, yang berlokasi di daerah selatan Jazirah Arab dan mereka ini mempunyai kebudayaan yang tinggi.
Sebagai orang yang dilahirkan di kalangan para intelektual, maka pendiidkan yang pertama-tama diterima adalah membaca Al-Qur’an, menulis, dan berhitung. Disamping itu ia banyak mempelajari tentang sastra dan agama, juga menerjemahkan beberapa buku Yunani di dalam bahasa Syiria kuno, dan bahasa Arab.
Al-Kindi mengarang buku-buku yang menganut keterangan Ibnu Al-Nadim buku yang ditulisnya berjumlah 241 dalam bidang filsafat, logika, arithmatika, astronomi, kedokteran, ilmu jiwa, politik, optika, musik, matematika dan sebagainya. Dari karangan-karangannya, dapat kita ketahui bahwa Al-Kindi termasuk penganut aliran Eklektisisme; dalam metafisika dan kosmologi mengambil pendapat Aristoteles, dalam psikologi mengambil pendapat Plato, dalam hal etika mengambil pendapat Socrates dan Plato.
Mengenai filsafat dan agama, Al-Kindi berusaha mempertemukan amtara kedua hal ini; Filsafat dan agama. Al-Kindi berpendapat bahwa filsafat adalah ilmu tentang kebenaran atau ilmu yang paling mulia dan paling tinggi martabatnya. Dan agama juga merupakan ilmu mengenai kebenaran, akan tetapi keduanya memiliki perbedaan.
Mengenai hakikat Tuhan, Al-Kindi menegaskan bahwa Tuhan adalah wujud yang hak (benar), yang bukan asalnya tidak ada menjadi ada, ia selalu mustahil tidak ada, ia selalu ada dan akan selalu ada. Jadi Tuhan adalah wujud sempurna yang tidak didahului oleh wujud yang lain, tidak berakhir wujudNya dan tidak wujud kecuali denganNya.
Unsur-unsur filsafat yang kita dapati pada pemikiran Al-Kindi ialah:
a.       Aliran Pythagoras tentang matematika sebagai jalan ke arah filsafat.
b.      Pikiran-pikiran Aristoteles dalam soal-soal fisika dan metafisika, meskipun Al-Kindi tidak sependapat dengan Aristoteles tentang qadimnya alam.
c.       Pikiran-pikiran Plato dalam soal kejiwaan.
d.      Pikiran-pikiran Plato dan Aristoteles bersama-sama dalam soal etika.
e.       Wahyu dan iman (ajaran-ajaran agama) dalam soal-soal yang berhubungan dengan Tuhan dan sifat-sifatNya.
f.        Aliran Mu’tazilah dalam memuja kekuatan akal manusia dan dalam menakwilkan ayat-ayat Qur’an.

      Haruslah diakui bahwa Al-Kindi tidak mempunyai sistem filsafat yang lengkap. Jasanya ialah karena dia adalah orang yang pertama-tama membuka pintu filsafat bagi dunia Arab dan diberinya corak Arab keislaman. Pendiri filsafat Islam yang sebenarnya ialah Al-Farabi.

2.       AL-FARABI
Ia adalah Abu Nashr Muhammad bin Muhammad bin Tharkhan. Sebutan Al-Farabi diambil dari nama kota Farab, dimana ia dilahirkan pada tahun 257 H (870 M). Ayahnya adalah seorang Iran dan kawin dengan seorang wanita Turkestan. Kemudian ia menjadi perwira tentara Turkestan. Karena itu, Al-Farabi dikatakan berasal dari keturunan Turkestan dan kadang-kadang juga dikatakan dari keturunan Iran.

Sejak kecilnya, Al-Farabi suka belajar dan ia mempunyai kecakapan luar biasa dalam lapangan bahasa. Bahasa-bahasa yang dikuasainya antara lain bahasa Iran, Turkistan, dan Kurdistan. Nampaknya ia tidak mengenal bahasa Yunani dan Siriani, yaitu bahasa-bahasa ilmu pengetahuan dan filsafat pada waktu itu.
Setelah besar, Al-Farabi meninggalkan negerinya untuk menuju kota Baghdad, pusat pemerintahan dan ilmu pengetahuan pada masanya, untuk belajar antara lain pada Abu Bisyr bin Mattius. Selama berada di Baghdad, ia memusatkan perhatiannya kepada ilmu logika.
            Al-Farabi luas pengetahuannya, mendalami ilmu-ilmu yang ada pada masanya dan mengarang buku-buku dalam ilmu tersebut. Buku-bukunya, baik yang sampai kepada kita maupun yang tidak, menunjukkan bahwa ia mendalami ilmu-ilmu bahasa, matematika, kimia, astronomi, kemiliteran, musik, ilmu alam, ketuhanan, fiqih, dan mantik.
Sebagian besar karangan-karangan Al-Farabi terdiri dari ulasan dan penjelasan terhadap filsafat Aristoteles, Plato, dan Galenius, dalam bidang-bidang logika, fisika, etika, dan metafisika. Meskipun banyak tokoh filsafat yang diulas pikirannya, namun ia lebih terkenal sebagai pengulas Aristoteles.
Di antara karangan-karangannya ialah:
  1. Aghradlu ma Ba’da at-Thabi’ah.
  2. Al-Jam’u baina Ra’yai al-Hakimain (Mempertemukan Pendapat Kedua        Filosof; maksudnya Plato dan Aristoteles).
  3. Tahsil as-Sa’adah (Mencari Kebahagiaan).
  4. ‘Uyun al-Masail (Pokok-Pokok  persoalan).
  5. Ara-u Ahl-il Madinah al-Fadhilah (Pikiran-Pikiran Penduduk Kota Utama Negeri Utama).
  6. Ih-sha’u al-Ulum (Statistik Ilmu).

      Menurut Dr. Ibrahim Madkour, filsafat Al-Farabi adalah filsafat yang bercorak spiritual-idealis, sebab menurut Al-Farabi, dimana-mana ada roh. Tuhannya adalah Roh dari segala Roh. Akal yang dikonsepsikannya yaitu ‘Uqul Mufariqah (akal yang terlepas dari benda) merupakan makhluk rohani murni, sedang kepala negeri- utamanya, menguasai badannya. Roh itu pula yang menggerakkan benda-benda langit dan mengatur alam di bawah bulan.
      Meskipun Al-Farabi telah banyak mengambil dari Plato, Aristoteles dan Plotinus, namun ia tetap memegangi kepribadian, sehingga pikiran-pikiranya tersebut merupakan filsafat Islam yang berdiri sendiri, yang bukan filsafat stoa, atau Peripatetik atau Neo Platonisme. Memeng bisa dikatakan adanya pengaruh aliran-aliran tersebut, namun bahannya yang pokok adalah dari Islam sendiri.

3.      IBNU SINA
Ibnu Sina dilahirkan dalam masa kekacauan, dimana Khilafah Abbasiyah mengalami kemunduran, dan negeri-negeri yang mula-mula berada di bawah kekuasaan khilafah tersebut mulai melepaskan diri satu persatu untuk berdiri sendiri. Kota Baghdad sendiri, sebagai pusat pemerintahan Khilafah Abbasiyah, dikuasai oleh golongan Bani Buwaih pada tahun 334 H dan kekuasaan mereka berlangsung terus sampai tahun 447 H.
Di antara daerah-daerah yang berdiri sendiri ialah Daulah Samani di Bukhara, dan di antara khalifahnya ialah Nuh bin Mansur. Pada masanya, yaitu di tahun 340 H (980 M), di suatu tempat yang bernama Afsyana, daerah Bukhara, Ibnu Sina dilahirkan dan dibesarkan. Di Bukhara ia menghafal Qur’an dan belajar ilmu-ilmu agama serta ilmu astronomi, sedangkan usianya baru sepuluh tahun. Kemudian ia mempelajari matematika, fisika, logika dan ilmu metafisika. Sesudah itu ia mempelajari ilmu kedokteran pada Isa bin Yahya, seorang Masehi.
Belum lagi usianya melebihi enam-belas tahun, kemahirannya dalam ilmu kedokteran sudah dikenal orang, bahkan banyak orang yang berdatangan untuk berguru kepadanya. Ia tidak cukup dengan teori-teori kedokteran, taoi juga melakukan praktek dan mengobati orang-orang sakit.
Sebenarnya hidup Ibnu Sina tidak pernah mengalami ketenangan, dan usianya pun tidak panjang. Meskipun banyak kesibukan-kesibukannya dalam urusan politik, sehingga ia tidak banyak mempunyai kesempatan untuk mengarang, namun ia telah berhasil meninggalkan berpuluh-puluh karangan.

Karangan-karangan Ibnu Sina yang terkenal ialah:
  1. Asy-Syifa. Buku ini adalah buku filsafat yang terpenting dan terbesar dari Ibnu Sina, dan trediri dari enpat bagian, yaitu: logika, fisika, matematika, dan metafisika (ketuhanan).
  2. An-Najat. Buku ini merupakan keringkasan buku as-Syifa, dan pernah diterbitkan bersama-sama dengan buku al-Qanun dalam ilmu kedokteran pada tahun 1593 M di Roma dan pada tahun 1331 M di Mesir.
  3. Al-Isyarat wat-Tanbihat. Buku ini adalah buku terakhir dan yang paling baik, dan pernah diterbitkan di Leiden pada tahun 1892 M, dan sebagiannya diterjemahkan ke dalam bahasa Perancis.
  4. Al-Hikmat al-Masyriqiyyah. Buku ini banyak dibicarakan orang, karena tidak jelasnya maksud judul buku, dan naskah-naskahnya yang masih ada memuat bagian logika.
  5. Al-Qanun, atau Canon of Medicine, menurut penyebutan orang-orang Barat. Buku ini pernah diterjemahkan ke dalam bahasa Latin dan pernah menjadi buku standar untuk universitas-universitas Eropa sampai akhir abad ketujuhbelas Masehi.

      Ibnu Sina memberikan perhatiannya yang khusus terhadap pembahasan kejiwaan, sebagaimana yang dapat kita lihat dari buku-buku yang khusus untuk soal-soal kejiwaan atau pun buku-buku yang berisi campuran berbagai persoalan filsafat.
      Pengaruh Ibnu Sina dalam soal kejiwaan tidak dapat diremehkan, baik pada dunia piker Arab sejak abad kesepuluh Masehi sampai akhir abad ke-19 Masehi, terutama pada Gundissalinus, Albert the Great, Thomas Aquinas, Roger Bacon, dan Dun Scott. Bahkan juga ada pertaliannya dengan pikiran-pikiran Descartes tentang hakikat jiwa dan wujudnya.
      Hidup Ibnu Sina penuh dengan kesibukan bekerja dan mengarang; penuh pula dengan kesenangan dan kepahitan hidup bersama-sama, dan boleh jadi keadaan ini telah mengakibatkan ia tertimpa penyakit yang tidak bisa diobati lagi. Pada tahun 428 H (1037 M), ia meninggal dunia di Hamadzan, pada usia 58 tahun.

4. AL-GHAZALI
Ia adalah Abu Hamid bin Muhammad bin Ahmad al-Ghazali, bergelar Hujjatul Islam, lahir tahun 450 H di Tus, suatu kota kecil di Khurassan (Iran). Kata-kata al-Ghazali kadang-kadang diucapkan al-Ghazzali (dengan dua z). dengan menduakalikan z, kata-kata al-Ghazzali diambil dari kata-kata Ghazzal, artinya tukang pemintal benang, karena pekerjaan ayahnya ialah memintal benang wol, sedang al-Ghazali dengan satu z, diambil dari kata-kata Ghazalah, nama kampung kelahiran al-Ghazali. Sebutan terakhir ini yang banyak dipakai.
Al-Ghazali pertama-tama belajar agama di kota Tus, kemudian meneruskan di Jurjan, dan akhirnya di Naisabur pada Imam al-Juwaini, sampai yang terakhir ini wafat tahun 478 H/1085 M. kemudian ia berkunjung kepada Nidzam al-Mulk di kota Mu’askar, dan dari padanya ia mendapat kehormatan dan penghargaan yang besar, sehingga ia tinggal di kota itu  enam tahun lamanya. Pada tahun 483 H/1090 M, ia diangkat menjadi guru di sekolah Nidzamah Baghdad, dan pekerjaannya itu dilaksanakan dengan sangat berhasil. Selama di Baghdad, selain  mengajar, juga mengadakan bantahan-bantahan terhadap pikiran-pikiran golongan Bathiniyah, Isma’iliyyah, golongan filsafat dan lain-lain.
Pengaruh al-Ghazali di kalangan kaum Muslimin besar sekali, sehingga menurut pandangan orang-orang ahli ketimuran (Orientalis), agama Islam yang digambarkan oleh kebanyakan kaum Muslimin berpangkal pada konsepsi al-Ghazali.
Al-Ghazali adalah seorang ahli pikir Islam yang dalam ilmunya, dan mempunyai nafas panjang dalam karangan-karangannya. Puluhan buku telah ditulisnya yang meliputi berbagai lapangan ilmu, antara lain Teologi Islam (Ilmu Kalam), Hukum Islam (Fiqih), Tasawuf, Tafsir, Akhlak dan adab kesopanan, kemudian autobiografi. Sebagian besar dari buku-buku tersebut diatas dalam bahasa Arab dan yang lain ditulisnya dalam bahasa Persia.

Karyanya yang terbesar yaitu Ihya ‘Ulumuddin yang artinya “Menghidupkan Ilmu-Ilmu Agama”, dan dikarangnya selama beberapa tahun dalam keadaan berpindah-pindah antara Syam, Yerussalem, Hijjaz dan Tus, dan yang berisi tentang paduan yang indah antara fiqih, tasawuf dan filsafat, bukan saja terkenal di kalangan kaum Muslimin, tetapi juga di kalangan dunia Barat dan luar Islam.
Bukunya yang lain yaitu al-Munqidz min ad-Dlalal (Penyelamat dari Kesesatan), berisi sejarah perkembangan alam pikirannya dan mencerminkan sikapnya yang terakhir terhadap beberapa macam ilmu, serta jalan untuk mencapai Tuhan. Diantara penulis-penulis modern banyak yang mengikuti jejak al-Ghazali dalam menuliskan autobiografi.
Pikiran-pikiran al-Ghazali telah mengalami perkembangan sepanjang hidupnya dan penuh kegoncangan batin, sehingga sukar diketahui kesatuan dan kejelasan corak pemikirannya, seperti yang terlihat dari sikapnya terhadap filosof-filosof dan terhadap aliran-aliran akidah pada masanya.
            Namun demikian, al-Ghazali telah mencapai hakikat agama yang belum pernah diketemukan oleh orang-orang  yang sebelumnya dan mengembalikan kepada agama nulai-nilai yang telah hilang tidak menentu. Jalan yang terdekat kepada Tuhan ialah jalan hati dan dengan demikian ia telah membuka pintu Islam seluas-luasnya untuk tasawuf.
Pengaruh al-Ghazali besar sekali di kalangan kaum  Muslimin sendiri sampai sekarang ini, sebagaimana juga di kalangan tokoh-tokoh pikir abad pertengahan bahkan juga sampai pada tokoh-tokoh pikir abad modern.






















BAB III
KESIMPULAN

            Dunia Islam telah berhasil membentuk suatu filsafat yang sesuai dengan prinsip-prinsip agama dan keadaan masyarakat Islam sendiri.
            Nama Al-Kindi adalah merupakan nama yang diambil dari nama sebuah suku, yaitu : Banu Kindah. Banu Kindah adalah suku keturunan Kindah, yang berlokasi di daerah selatan Jazirah Arab dan mereka ini mempunyai kebudayaan yang tinggi.
            Mengenai filsafat dan agama, Al-Kindi berusaha mempertemukan amtara kedua hal ini; Filsafat dan agama. Al-Kindi berpendapat bahwa filsafat adalah ilmu tentang kebenaran atau ilmu yang paling mulia dan paling tinggi martabatnya. Dan agama juga merupakan ilmu mengenai kebenaran, akan tetapi keduanya memiliki perbedaan.
            Abu Nashr Muhammad bin Muhammad bin Tharkhan. Sebutan Al-Farabi diambil dari nama kota Farab, dimana ia dilahirkan pada tahun 257 H (870 M). Sebagian besar karangan-karangan Al-Farabi terdiri dari ulasan dan penjelasan terhadap filsafat Aristoteles, Plato, dan Galenius, dalam bidang-bidang logika, fisika, etika, dan metafisika. Meskipun banyak tokoh filsafat yang diulas pikirannya, namun ia lebih terkenal sebagai pengulas Aristoteles.
            Di tahun 340 H (980 M), di suatu tempat yang bernama Afsyana, daerah Bukhara, Ibnu Sina dilahirkan dan dibesarkan. Di Bukhara ia menghafal Qur’an dan belajar ilmu-ilmu agama serta ilmu astronomi, sedangkan usianya baru sepuluh tahun. Kemudian ia mempelajari matematika, fisika, logika dan ilmu metafisika. Sesudah itu ia mempelajari ilmu kedokteran pada Isa bin Yahya, seorang Masehi.
            Abu Hamid bin Muhammad bin Ahmad al-Ghazali, bergelar Hujjatul Islam, lahir tahun 450 H di Tus, suatu kota kecil di Khurassan (Iran). Al-Ghazali adalah seorang ahli pikir Islam yang dalam ilmunya, dan mempunyai nafas panjang dalam karangan-karangannya. Puluhan buku telah ditulisnya yang meliputi berbagai lapangan ilmu, antara lain Teologi Islam (Ilmu Kalam), Hukum Islam (Fiqih), Tasawuf, Tafsir, Akhlak dan adab kesopanan, kemudian autobiografi. Sebagian besar dari buku-buku tersebut diatas dalam bahasa Arab dan yang lain ditulisnya dalam bahasa Persia. Abubakar Muhammad bin Yahya, yang terkenal dengan sebutan Ibnus-Shaigh atau Ibnu Bajah.



DAFTAR PUSTAKA




Ahmad Hanafi, Pengantar Filsafat Islam, Bulan Bintang, Jakarta : 1996

Sudarsono, Ilmu Filsafat – Suatu Pengantar, Rineka Cipta, Jakarta : 2001

Mulyadhi Kartanegara, Masa Depan Filsafat Islam “antara cita dan fakta”..Sebuah Paper