MAKALAH HADIST PENDIDIKAN
BAB I
PENDAHULUAN
Kepedulian sosial adalah sikap yang diajarkan
rasullullah.Banyak hadis yang menyatakan bahwa kepedulia sosial menentukan
tingkat keimanan seseorang. Orang beriman tidak hanya baik di mata tuhan tetapi
juga baik di mata masyarakat. Kebaikan tidak hanya diukur dengan kualitas dan
kuntitas ibadah formal, melainkan seberapa besar amal perbuatan seseorang
bermanfaat dan membawa maslahat bagi manusia.
Kepedulian sosial merupakan fondasi dari masyarakat
beradab.kepedulian sosial dapat menjamin masyarakat bisa menikmati
kesejahteraan karena kontrol sosial berada di tangan rakyatkekuatan sipil atau
masyarakatlah yang menentukan dan memutuskan keputusan itu penting dalam
kehidupan sosialnya. Pemerintah hanya menjadi seperangkat media atau alat yang
menjadi pelayan bag rakyatnya.disinilah kepedulian sosial menciptakan
masyarakat yang kuat.
Kepedulian sosial merupakan idealitasyang seharusnya menjadi
visi dalam mencapai tujuan masyarakat secra bersama-sama. Kepedulian sosial
membutuhkan kemauan dan i'tikad yang kuat dari setiap individu.akan tetapi,
niat dan kemauan saja tidak cukup, karena niat dan perbuatan baik yang tidak
dikoordinasikan akan dikalahkan oleh niat dan perbuatan jahat yang
dikoordinasikan dengan rapi. Kepedulian sebagai perbuatan mulia tidak cukup hanya
dengan dibiasakan, tapi perlu dilakukan bersama-sama dan saling melengkapi
antar semua komponen masyarakat.Kerja sama dan sikap saling menolong inilah
yang lambat laun dapat menghilangkan kejahatan dan kezaliman dalam masyarakat.[1][1]
II.
RUMUSAN MASALAH
A.
Hadist Tentang Membuang Duri Dari
Jalan
B.
Hadist Tentang Menolong Orang Lain
III.
PEMBAHASAN
A.
Hadist Tentang Membuang Duri Dari
Jalan
Dalam setiap agama, peduli pada kesusahan orang lain adalah
sebuah kewajiban. Apalagi dalam agama Islam diwajibkan untuk membantu saudara
sesama manusia, sesama makhluk Tuhan, apalagi bila itu adalah umat muslim,
dengan apa pun yang dapat kita lakukan. Karena sekecil apaun perbuatan itu ada
nilainya dan Allah pasti akan member4ikan balasannya. Setiap hari Islam
menganjurkan untuk beshadaqah dengan amal perbuatan baik sekecil apaun itu. Dan
setiap amal perbuatan yang telah
dilakukan akan mendapatkan pahala shadaqah atasnya. Seperti yang
tertulis dalam hadist di bawah ini :
عن أبي هريرة رضي الله عنه قال : قال رسول الله
صلى الله عليه وسلم كل سُلامى من الناس صدقة , كل يوم تطلع
فيه الشمس تعدل بين اثنين صدقة , وتعين
الرجل في دابته فتحمله عليها أ, ترفع
عليها متاعه صدقة , والكلمة الطيبة صدقة ,
وبكل
خطوة تمشيها إلى الصلاة صدقة , وتميط
الأذى عن الطريق صدقة " رواه البخاري ومسلم
Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu, ia berkata : “Telah
bersabda Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam : ‘Setiap anggota badan
manusia diwajibkan bershadaqah setiap hari selama matahari masih terbit. Kamu mendamaikan
antara dua orang (yang berselisih) adalah shadaqah, kamu menolong seseorang
naik ke atas kendaraannya atau mengangkat barang-barangnya ke atas kendaraannya
adalah shadaqah, berkata yang baik itu adalah shadaqah, setiap langkah berjalan
untuk shalat adalah shadaqah, dan menyingkirkan suatu rintangan dari jalan
adalah shadaqah ”.[2][2]
Dari makna
hadis diatas disebutkan bahwa setiap anggota badan manusia wajib dishadaqahi
bagaimana cara kita dalam menjalani kehidupan sehari-hari terus bisa bershadaqah.
Caranya adalah : Mendamaikan dua orang yang sedang berseteru (berkelahi).
Perbuatan mendamaikan, (merukunkan) orang yang berseteru (bermusuhan) adalah shodaqoh.Menolong
orang hendak naik kendaraan atau membawakan barangnya menaikkan atau menurunkan
dari kendaraan, adalah shodaqoh. Ucapan thoyibah seperti “Lailaha
illallah”, juga merupakan shodaqoh.
Tiap-tiap langkah orang ke masjid untuk
sholat berjamaah, atau untuk menuntut ilmu (mengaji) juga merupakan shodaqoh.
Dan menghilangkan (menyingkirkan)
halangan di jalan seperti duri, tulang, tali, paku, beling, juga
merupakan shodaqoh.
Berdasarkan Hadits ini, maka cara untuk berbuat kebaikan itu
banyak sekali. Bisa dengan badan (tenaga), misalnya mengantar tamu, mengangkat
barang-barang bawaan tamu, teman atau saudara, menyingkirkan gangguan di jalan
(duri, paku, beling, tali, dsb).
Shodaqoh dengan lisan : Kalimat Thoyibah, misalnya
Tahlil, Tasbih, Tahmid, dzikir, Do’a, Tilawah (membaca AlQur’an),
dst.Shodakoh dengan harta, misalnya zakat, infaq, nafkah.[3][3]
Dalam hadist diatas terlihat sekali
bahwa agama islam sangat memperdulikan masalah-masalah sosial yang ada
masyarakat. Setiap tindakan sosial akan diberi pahala shadaqah. Dalam hadist
diatas juga disebutkan tindakan sosial yang kecil seperti menyingkirkan duri
dari jalan juga sangat dianjurkan. Karena tindakan sosial yang sekecil apapun
yang bermanfaat bagi masyarakat pasti ada pahalanya disisi Allah. Oleh karena
itu kepedulian sosial diwajibkan atas umat islam karena merupakan perwujudan
akhlak mulia sebagai esensi dari ajaran islam.
No comments:
Post a Comment