Monday, 26 January 2015

MAKALAH HADIST PENDIDIKAN


BAB    I
PENDAHULUAN
Kepedulian sosial adalah sikap yang diajarkan rasullullah.Banyak hadis yang menyatakan bahwa kepedulia sosial menentukan tingkat keimanan seseorang. Orang beriman tidak hanya baik di mata tuhan tetapi juga baik di mata masyarakat. Kebaikan tidak hanya diukur dengan kualitas dan kuntitas ibadah formal, melainkan seberapa besar amal perbuatan seseorang bermanfaat dan membawa maslahat bagi manusia.
Kepedulian sosial merupakan fondasi dari masyarakat beradab.kepedulian sosial dapat menjamin masyarakat bisa menikmati kesejahteraan karena kontrol sosial berada di tangan rakyatkekuatan sipil atau masyarakatlah yang menentukan dan memutuskan keputusan itu penting dalam kehidupan sosialnya. Pemerintah hanya menjadi seperangkat media atau alat yang menjadi pelayan bag rakyatnya.disinilah kepedulian sosial menciptakan masyarakat yang kuat.
Kepedulian sosial merupakan idealitasyang seharusnya menjadi visi dalam mencapai tujuan masyarakat secra bersama-sama. Kepedulian sosial membutuhkan kemauan dan i'tikad yang kuat dari setiap individu.akan tetapi, niat dan kemauan saja tidak cukup, karena niat dan perbuatan baik yang tidak dikoordinasikan akan dikalahkan oleh niat dan perbuatan jahat yang dikoordinasikan dengan rapi. Kepedulian sebagai perbuatan mulia tidak cukup hanya dengan dibiasakan, tapi perlu dilakukan bersama-sama dan saling melengkapi antar semua komponen masyarakat.Kerja sama dan sikap saling menolong inilah yang lambat laun dapat menghilangkan kejahatan dan kezaliman dalam masyarakat.[1][1]
    II.            RUMUSAN MASALAH
A.    Hadist Tentang Membuang Duri Dari Jalan
B.     Hadist Tentang Menolong Orang Lain
 III.            PEMBAHASAN
A.    Hadist Tentang Membuang Duri Dari Jalan
Dalam setiap agama, peduli pada kesusahan orang lain adalah sebuah kewajiban. Apalagi dalam agama Islam diwajibkan untuk membantu saudara sesama manusia, sesama makhluk Tuhan, apalagi bila itu adalah umat muslim, dengan apa pun yang dapat kita lakukan. Karena sekecil apaun perbuatan itu ada nilainya dan Allah pasti akan member4ikan balasannya. Setiap hari Islam menganjurkan untuk beshadaqah dengan amal perbuatan baik sekecil apaun itu. Dan setiap amal perbuatan yang telah  dilakukan akan mendapatkan pahala shadaqah atasnya. Seperti yang tertulis dalam hadist di bawah ini :

عن أبي هريرة رضي الله عنه قال : قال رسول الله صلى الله عليه وسلم كل سُلامى من الناس صدقة , كل يوم تطلع فيه الشمس تعدل بين اثنين صدقة , وتعين الرجل في دابته فتحمله عليها أ, ترفع عليها متاعه صدقة , والكلمة الطيبة صدقة , وبكل خطوة تمشيها إلى الصلاة صدقة , وتميط الأذى عن الطريق صدقة " رواه البخاري ومسلم
Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu, ia berkata : “Telah bersabda Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam : ‘Setiap anggota badan manusia diwajibkan bershadaqah setiap hari selama matahari masih terbit. Kamu mendamaikan antara dua orang (yang berselisih) adalah shadaqah, kamu menolong seseorang naik ke atas kendaraannya atau mengangkat barang-barangnya ke atas kendaraannya adalah shadaqah, berkata yang baik itu adalah shadaqah, setiap langkah berjalan untuk shalat adalah shadaqah, dan menyingkirkan suatu rintangan dari jalan adalah shadaqah ”.[2][2]

 Dari makna hadis diatas disebutkan bahwa setiap anggota badan manusia wajib dishadaqahi bagaimana cara kita dalam menjalani kehidupan sehari-hari terus bisa bershadaqah. Caranya adalah : Mendamaikan dua orang yang sedang berseteru (berkelahi). Perbuatan mendamaikan, (merukunkan) orang yang berseteru (bermusuhan) adalah shodaqoh.Menolong orang hendak naik kendaraan atau membawakan barangnya menaikkan atau menurunkan dari kendaraan, adalah shodaqoh. Ucapan thoyibah seperti “Lailaha illallah”, juga merupakan shodaqoh.
Tiap-tiap langkah orang ke masjid untuk sholat berjamaah, atau untuk menuntut ilmu (mengaji)  juga merupakan shodaqohDan menghilangkan (menyingkirkan) halangan  di jalan seperti duri, tulang, tali, paku, beling, juga merupakan shodaqoh.
Berdasarkan Hadits ini, maka cara untuk berbuat kebaikan itu banyak sekali. Bisa dengan badan (tenaga), misalnya mengantar tamu, mengangkat barang-barang bawaan tamu, teman atau saudara, menyingkirkan gangguan di jalan (duri, paku, beling, tali, dsb).
Shodaqoh dengan lisan : Kalimat  Thoyibah, misalnya Tahlil, Tasbih, Tahmid, dzikir, Do’a,  Tilawah (membaca AlQur’an), dst.Shodakoh dengan harta, misalnya zakat, infaq, nafkah.[3][3]
            Dalam hadist diatas terlihat sekali bahwa agama islam sangat memperdulikan masalah-masalah sosial yang ada masyarakat. Setiap tindakan sosial akan diberi pahala shadaqah. Dalam hadist diatas juga disebutkan tindakan sosial yang kecil seperti menyingkirkan duri dari jalan juga sangat dianjurkan. Karena tindakan sosial yang sekecil apapun yang bermanfaat bagi masyarakat pasti ada pahalanya disisi Allah. Oleh karena itu kepedulian sosial diwajibkan atas umat islam karena merupakan perwujudan akhlak mulia sebagai esensi dari ajaran islam.







No comments:

Post a Comment